Ketika membeli printer, kita sering hanya fokus pada harga awal mesin saja. Tapi tunggu dulu! Tahukah kamu kalau sebenarnya ada biaya-biaya tersembunyi yang bisa bikin pengeluaranmu membengkak tanpa sadar?
Dalam artikel ini, kita akan bongkar satu per satu biaya tersembunyi dari printer, baik untuk penggunaan di rumah, UMKM, maupun kantor cabang.
🧨 1. Tinta & Toner Original = Pengeluaran Rutin yang Mahal
Ini yang paling sering terjadi:
Harga printer murah → tapi harga tinta/toner selangit!
Contoh:
-
Printer Canon IP2770: Rp 750.000
-
Harga tinta hitam: Rp 150.000 untuk ±150 lembar
-
Biaya per lembar: Rp 1.000/lembar
Kalau kamu cetak 500 lembar/bulan = Rp 500.000 hanya untuk tinta!
Padahal harga printer barunya cuma Rp 750.000.
🔋 2. Konsumsi Listrik yang Diam-diam Membengkak
Mesin printer laser atau mesin fotokopi biasanya memerlukan daya besar.
Contoh:
-
Copier bisa menyedot 1.000–1.500 watt saat aktif
-
Printer laser bisa mencapai 400–600 watt saat mencetak
Kalau mesin menyala sepanjang hari (standby + aktif), biaya listrik per bulan bisa mencapai Rp 50.000–100.000 per unit, tergantung intensitasnya.
🧯 3. Sparepart yang Tidak Murah
Beberapa komponen printer yang perlu diganti secara berkala:
Komponen | Umur | Biaya |
---|---|---|
Drum Unit | 10.000–30.000 halaman | Rp 600.000–900.000 |
Fuser Unit | 50.000–100.000 halaman | Rp 1.000.000+ |
Roller Feed | 1–2 tahun | Rp 200.000–400.000 |
Encoder Strip / Sensor | Bisa rusak tiba-tiba | Biaya teknisi tambahan |
Semuanya tidak terlihat saat membeli, tapi akan muncul beberapa bulan atau tahun kemudian.
🧱 4. Downtime (Mesin Macet, Tidak Bisa Dipakai)
Waktu adalah uang, terutama di kantor. Printer yang error, paper jam, atau butuh waktu servis berhari-hari bisa membuat:
-
Operasional terhenti
-
Karyawan tidak produktif
-
Deadline cetakan tertunda
Biaya downtime ini sering tidak dihitung, tapi efeknya nyata!
🧼 5. Maintenance & Biaya Teknisi
Printer kantor skala besar kadang butuh perawatan rutin:
-
Pembersihan fuser
-
Kalibrasi sensor
-
Reset software/firmware
Beberapa brand tidak menyediakan teknisi gratis, dan biaya kunjungan teknisi bisa mulai dari Rp 150.000–350.000 per kali.
💡 6. Garansi Tidak Meng-cover Semua Kerusakan
Sering kali pengguna tidak tahu bahwa:
-
Garansi tidak berlaku jika menggunakan tinta non-original
-
Kerusakan akibat listrik / voltage tidak dijamin
-
Human error (kertas sobek, sensor rusak) juga di luar garansi
💸 7. Biaya Beli Kertas & Storage
Kalau volume cetak tinggi, kamu juga akan menghabiskan:
-
Ribuan lembar kertas per bulan
-
Tempat untuk menyimpan dokumen fisik
-
Lemari arsip dan keamanan ekstra
✅ Cara Menghindari Biaya Tersembunyi:
-
Gunakan printer dengan sistem tinta botol (ink tank)
Hemat tinta hingga 90% dibanding cartridge. -
Cek duty cycle & konsumsi listrik sebelum membeli
-
Gunakan layanan Managed Print Services (MPS)
Dengan sistem sewa printer + toner, semua biaya perawatan sudah termasuk. -
Pilih brand yang punya aftersales kuat
Seperti Brother, Epson, Canon, yang menyediakan teknisi resmi dan sparepart lokal.
📌 Kesimpulan NgulikPrinter
Biaya | Terlihat Saat Beli? | Efek Jangka Panjang |
---|---|---|
Harga Printer | ✅ | 🔸 |
Harga Tinta | ❌ | 💸💸💸 |
Listrik | ❌ | 💡 Meningkat |
Sparepart | ❌ | 🔧 Mahal |
Downtime | ❌ | 🕒 Ganggu kerja |
Maintenance | ❌ | 🧼 Tambahan biaya |
Garansi Terbatas | ❌ | ⚠️ Risiko tinggi |
🎁 Ingin tahu printer yang benar-benar hemat jangka panjang?
Kunjungi kami di: NgulikPrinter
Atau follow IG kami:

Tidak ada komentar: